Blog Informasi Teknologi

Pengertian Resensi dan Unsur-unsurnya | BAHASA INDONESIA SMA

 

Pokok Pembahasan
1. Apa Pengertian “Resensi” ?
2. Apakah tujuan dari pembuatan “Resensi” ?
3. Sebutkan unsur-unsur yang terkandung di dalam “Resensi” ?



A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
B. Pengertian Resensi Menurut Pendapat Alhi
Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.
C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
D. Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.
E. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
F. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

G. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

Unsur-unsur intrinsik novel | Bahasa Indonesia SMA

Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah novel adalah sebagai berikut:
1)    Tema, adalah gagasan utama yang menjiwai keseluruhan cerita. Biasanya tema dalam cerita dituliskan secara tersirat (secara tidak langsung).

2) Alur atau plot, adalah jalannya cerita yang memiliki hubungan sebab akibat.
Macam-macam alur:
-    alur konvensional atau maju atau progresif. Cerita diceritakan secara kronologis atau runut dari awal sampai akhir

-    alur konvensional atau mundur atau flashback. Cerita dengan menoleh ke belakang atau membayangkan masa lalu
-    alur campuran atau maju-mundur. Campuran dari cerita maju dan mundur.

Tahapan pengaluran:
-    perkenalan. Dalam tahapan ini, penulis memperkenalkan tokoh-tokoh dan latar cerita
-    konflik. Mulai timbul permasalahan
-    klimaks. Masalah memuncak
-    antiklimaks. Masalah mulai menurun karena sudah ada penyelesaian masalah
-    penyelesaian. Akhir dari cerita, apakah berakhir bahagia, sedih, atau dibuat menggantung.

3)    Setting atau latar, ada waktu, tempat, dan suasana.

4) Tokoh dan penokohan. Tokoh adalah pelaku yang memerankan cerita, sedangkan penokohan adalah karakter atau sifat atau watak dari tokoh. Untuk mengetahui karakter tokoh bisa dengan cara:
- analitik, yaitu karakter tokoh diceritakan secara eksplisit oleh penulis
- dramatik, yaitu karakter tokoh diceritakan secara tersirat oleh penulis bisa dengan menggambarkan bentuk lahir, menggambarkan jalan pikiran dan perasaan tokoh, menggambarkan reaksi tokoh lain, atau menggambarkan keadaan di sekitar tokoh.

Penokohan adalah watak dari tokoh yang memainkan cerita.
Ada tiga jenis penokohan, yaitu:
a.    Protagonis, adalah tokoh utama yang pada umumnya berkarakter baik, jadi idola atau pahlawan
b.    Antagonis, adalah tokoh utama yang pada umumnya berkarakter jahat, lawan dari tokoh protagonis
c.    Tritagonis, adalah tokoh pemeran pembantu, sebagai figuran, posisinya netral dalam cerita.

4)    Amanat, adalah pesan yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca.

5) Sudut pandang atau point of view, adalah posisi penulis dalam cerita.
a. Orang pertama. Penulis berposisi sebagai ‘aku’ dalam cerita. Penulis seolah-olah menceritakan kehidupan dia sendiri
b. Orang ketiga. Penulis berposisi sebagai pencerita dan berada di luar cerita. Penulis menggunakan ‘dia’ atau kata ganti orang ketiga.

6)    Gaya bahasa, adalah pilihan kata yang dipakai oleh penulis dalam cerita untuk menghidupkan dan memperindah cerita.

Unsur-Unsur Ekstrinsik Novel | Bahasa Indonesia

Unsur-unsur Ekstrinsik Sebuah Novel | Unsur-unsur Ekstrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang
berada di luar novel. tetapi secara tidak langsung mempengaruhi sistem
organisme karya sastra. Secara lebih spesifik, unsur
ekstrinsik sebuah novel bisa dibilang sebagai unsur yang
membangun sebuah novel. Oleh karena itu, unsur ekstrinsik
novel tetap harus diperhatikan sebagai sesuatu yang
penting.
Beberapa unsur ekstrinsik novel diantaranya adalah:
  1. Sejarah pengarang, biasanya sejarah
    pengarang berpengaruh pada cerita yang
    dibuatnya
  2. Situasi dan Kondisi, secara langsung
    atau tidak langsung berpengaruh pada hasil
    karya
  3. Nilai-nilai dalam ceritaDalam sebuah karya sastra
    terkandung nilai-nilai yang disisipkan oleh
    pengarang. Nilai-nilai itu antara lain :
    • Nilai Moral, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan baik dan buruk
    • Nilai Budaya, yaitu konsep
      masalah dasar yang sangat penting
      dan bernilai dalam kehidupan manusia
      ( misalnya adat istiadat ,kesenian,
      kepercayaan, upacara adat )
    • Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang
      berkaitan dengan norma –norma
      dalam kehidupan masyarakat
      ( misalnya, saling memberi, menolong,
      dan tenggang rasa )
    • Nilai Estetika, yaitu nilai yang
      berkaitan dengan seni, keindahan
      dalam karya sastra ( tentang
      bahasa, alur, tema )

TIPS BUAT PELAJAR, MAHASISWA YANG NGE-KOS (ANAK KOS-AN) | NEW


 Selamat sore gan, ane update postingan / artikel nih. dipostingan ane kali ini
1. Tolak kantong plastik
Mahasiswa kos kan suka beli makanan di luar. Kalau beli makanan, jangan menerima kantong plastik untuk membawa makanannya. Bawa tas sendiri untuk membungkus makanan. Begitu juga kalau ke supermarket atau ke warung, bawa tas kain sendiri. Jangan malu untuk menolak plastik. Pengalaman ane, banyak penjual yang merasa aneh ngelihat ane bawa tas kain sendiri. Malah pernah ada yang bilang ke ane : "Harganya sama aja kok, non kalau pakai plastik". Woles aja, usahakan ente tetep tolak kantong plastik dari penjual. Ente harus berani jadi agen perubahan.
2. Simpan kantong plastik
Kalau misalkan, agan dengan sangat terpaksa nerima kantong plastik dari penjual karena lupa bawa tas kain dan agan ga bisa bawa barang belanjaan tanpa plastik, langkah antisipasinya yakni, agan harus simpan baik-baik kantong plastik tersebut. Lipat dengan rapi dan letakkan di tempat yang bersih. Suatu saat, kalau agan sangat terpaksa menggunakannya, silakan gunakan plastik-plastik tersebut. Tapi usahain jangan ya, gan. Begitupun kalau agan dikasih hadiah atau oleh-oleh yang menggunakan plastik sama temen, simpan baik-baik plastik tersebut.
3. Jangan membungkus bak sampah dengan plastik
Biasanya, anak kos cewek suka kayak gini. Bak sampah dilapisi kantong plastik terlebih dahulu. Jadi, waktu ngebuang, tinggal angkat kantong plastiknya dan dibuang sama kantong plastiknya ke bak sampah akhir. Hey, itu pemborosan yang sangat parah. Jangan membungkus sampah dengan kantong plastik. Biarkan bak sampah tanpa dibungkus kantong plastik.
4. Beli galon, jangan beli minuman di botol plastik
Beli satu galon untuk diletakkan di kamar kos. Galon tersebut bisa diisi ulang. Selain lebih murah, hal tersebut akan mengurangi sampah botol plastik secara drastis. Selain itu, persediaan air minum di kamar agan akan terjamin, karena ada air galon yang bisa tahan 1-2 minggu.
5. Bawa botol minum sendiri
Botol minum ini, bisa diisi ulang dengan air galon di kos an agan. Bakal lebih hemat pastinya, dan sangat mengurangi sampah botol plastik.
6. Bawa tempat makan/bekal sendiri
Kalau agan kos suka makan di kamar kos, saran ini bisa dilakuin. Silakan agan bawa tempat makan / bekal (misalnya tempat bekal tupperware) dan isi makanan yang agan beli di warung (yang prasmanan tentunya). Esensinya apa? Agan bakalan menghemat kertas pembungkus makanan. Ingat, kertas terbuat dari pohon, lho.
7. Rapikan sampah sebelum dibuang
Maksudnya apa? Kan kita biasanya suka buang pembungkus, kertas, botol dan macem-macem nih. Sebelum buang kertas misalnya, remas kertas sampai lipatan terkecil. Sebelum buang botol plastik, remukkan botol sampai bentuk terkecil. Ketika buang bungkus besar kripik kusuka (sori sebut merk, hehe), silakan dilipat dulu bungkusnya sampai lipatan terkecil.
Nah, emang esensinya apa? Gini, kalau kita mengurangi ukuran sampah kita, ada keuntungannya, gan. Misalkan sampah di perumahan tempat kos kita berada diangkut dengan sebuah truk. Andaikan sebuah truk bisa menampung 100 liter sampah botol yang tidak diremukkan. Logikanya, jika sampah botol tersebut kita remukkan, ukuran sampah akan mengecil dan truk akan mampu menampung lebih dari 100 liter sampah kan? Otomatis, bahan bakar yang digunakan truk ke TPA akan lebih sedikit, gan.
8. Hemat kertas dan ngeprint
Jangan membuang kertas yang baru diisi satu sisi halaman. Kalau agan-agan mau coret-coret buat hitungan, agan bisa pakai kertas bekas tersebut. Kalau mau ngeprint materi kuliah, print lah dengan bolak balik, atau print di kertas bekas. Cara ini bakalan meringankan duit agan juga. Dan ingat, kertas terbuat dari pohon, lho.
9. Menyiram dan menanam tanaman
Mungkin ini agak ribet. Namun, buat agan-agan yang punya waktu luang, silakan lakukan. Pot nya bisa menggunakan botol minum bekas atau kaleng yang didapat dari bak sampah. Silakan tanam cabe atau lidah mertua. Letakkan di depan kos agan. Meski kecil atau jelek, agan udah berkontribusi buat lingkungan.
10. Biasakan jalan, nebeng atau naik sepeda
Kalau jarak kos agan ke kampus dekat dan agan sedang ngga buru-buru, silakan berjalan kaki aja. Atau nebeng temen yang sekalian lewat. Sekarang sudah banyak komunitas yang suka nebeng ke kampus atau tempat kerja lho. Selain hemat bensin, menambah kedekatan sama temen juga kan? Hehehe
11. Jadi event organizer yang cerdas
Pasti banyak dari agan-agan mahasiswa kaskuser yang suka meng-handle acara-acara baik yang kecil maupun besar. Kalau agan sekalian termasuk aktivis di kampusnya, seperti anggota himpunan, BEM, administrator laboratorium, pengurus masjid/mushola, dll, di sinilah kesempatan agan-agan sekalian untuk meng-"eco friendly" kan lingkungan sekitar kampus. Misalkan, saat mengadakan seminar, usahakan untuk melakukan promo intensif lewat sosmed yang lebih efektif dan eco-friendly dari nempel poster. Atau misalkan agan sekalian administrator laboratorium (pengurus lab), silakan agan atur penggunaan AC lab seminimal mungkin, jangan terlalu dingin atau panas. Atau ngeprint artikel buat mading kampus, usahakan pakai kertas bekas.
Pengalaman ane, pernah dikasih hadiah lomba dari sebuah univ swasta di Jakarta, semua hadiahnya dibungkus pakai kertas bekas (bukan kertas kado baru) biar lebih hemat sekaligus eco friendly. Ane sih fine-fine aja. Malahan ane salut sama mereka yang udah peduli banget sama lingkungan.
12. Matikan lampu saat tidur dan keluar kamar mandi
Mungkin banyak mahasiswa yang suka tidur dengan lampu menyala terang. Gan, kebiasaan ini ga baik lho. Selain boros listrik, cahaya lampu yang terang bakal bikin lelah mata agan, dan akibatnya, tidur pun ngga maksimal. Kalau agan tidur dalam gelap, semua bagian tubuh agan, terutama mata, akan istirahat total. Ketika bangun, agan bakalan lebih segar.
Habis mandi, jangan pernah lupa matiin lampu kamar mandi. Air kran nya juga jangan lupa matiin ya.

Sekian TIPS yang saya bagikan untuk anda semua yang anak kos (seperti teman saya) yang sudah saya berikan juga tips ini.
LEGENDA / ASAL MULA TELUK GELAM | SEJARAH

LEGENDA / ASAL MULA TELUK GELAM | SEJARAH

 Kisah cerita Danau Teluk Gelam yang berada di Daerah Kab. Ogan Komering Ilir (OKI) ini, dimana cerita dibawah ini disusun oleh Yusrizal, sebagai kisah pengembangan Seni dan Budaya Disbudpar OKI, cerita ini juga adalah hasil penelitian sejarah cerita rakyat pada tahun 1989, oleh beliau.
Pada zaman dahulu kala, dikawasan Marga Bengkulah yang sekarang menjadi daerah Kec.Tanjung Lubuk, ada sebuah kerajaan kecil yang dipimpin seorang raja yang arif dan bijaksana. Dia adalah Raja Awang yang mempunyai permaisuri bernama Putri Rajenah, berasal dari daerah Sugi Waras keturunan Arab yang dibawa oleh orang tuanya untuk menyebarkan Agama Islam.
Raja Awang yang dikenal oleh penduduknya baik dalam istana kerajaan maupun diluar istana sebagai seorang raja yang bijaksana dan ramah tamah. Raja Awang dalam perkawinannya bersama Putri Rajenah dikaruniai seorang putra yang bergelar Pangeran karena dia adalah pewaris tahta kerajaan. Sang pangeran diberi nama Tapa Lanang.
Dalam kesehariannya, kondisi kerajaan terasa damai dan tenteram, banyak kerajaan kecil lainnya yang bergabung dengan pemerintahannya. Hasil pertanian dan perkebunan dari wilayah kekuasaan Raja Awang banyak dibawa keluar kerajaan hingga kekawasan tanah Palembang.
Ratu Putri Rajenah dikenal sebagai sosok wanita yang cantik dan dekat dengan rakyatnya. Setiap ada acara di istana dia mengharuskan untuk mengundang rakyat masuk ke istana untuk ikut bersama dengan masyarakat dalam istana kerajaan. Kecantikan Putri Rajenah tersohor kemana-mana.
Suatu hari Putri Rajenah memanggil beberapa inang pengasuh untuk membicarakan hal ihwal yang saat itu merasuki dirinya. Beliau menderita suatu penyakit, dimana penyakit yang diderita beliau semakin hari semakin parah.
Sang raja pun mengutus hulu baling kerajaan untuk mencari tabib guna mengobati penyakit sang permaisurinya. Terkumpulah tabib terkenal dari berbagai penjuru, namun tak satupun yang mampu menyembuhkan sang permaisuri.
Suatu hari ketika bercanda gurau dengan putranya si Tapang Lanang, dimana kondisi tubuhnya saat itu semakin lemas. Dia memanggil para inang untuk menggotongnya kembali masuk kamar, melihat kondisi sang putri yang lemas, para inangpun khawatir dengan kesehatan beliau, lalu disela-sela ketegangan itu sang permaisuri menarik tangan putranya yang saat itu baru berusia tujuh tahun, sang putri pun sempat melontarkan pesan baik pada putranya dan para inang.
Sang putripun berkata, "Anakku..... seandainya ibu harus dipanggil sang Khalik, kamu harus tabah menghadapi dunia yang serba fana ini, kamu jangan menjadi manusia cengeng, kamu harus berani menghadapi berbagai tantangan hidup.”
Saat itu sang raja sempat mendengar apa yang diutarakan permaisurinya. Seakan dia mengetahui bahwa istrinya sudah diambang pintu kematian, dia tidak sempat berkata apa-apa, hanya air mata menetes perlahan membasahi pipinya yang tampak kuyu karena lelah dan selalu sedih melihat kondisi permaisuri yang tak kunjung sembuh.
Suatu hari dari istana berdatangan berbunyian telukup atau bunyi pertanda bahwa diistana telah terjadi sesuatu musibah, ternyata sang permaisuri telah meninggal, semua merasa sedih dan terharu karena telah kehilangan seorang ibu yang baik, ramah dan pengasih sesama rakyat.
Menjelang 40 hari meninggalnya sang permaisuri, Raja Awang menerima undangan dari suatu kerajaan di Pulau Jawa. Karena diharuskan membawa permaisuri, maka penasehat kerajaan memberi pandangan pada sang raja agar cepat mempersunting wanita sebagai pengganti permaisuri yang telah meninggal.
Karena waktu yang mendadak, maka sang raja harus jalan-jalan keluar istana. Pada saat itulah dia menemukan seorang wanita yang dianggapnya patut untuk mendampinginya untuk memenuhi undangan para raja-raja ditanah Jawa tersebut.
Setelah dia pulang ke istana dia menceritakan hal ihwalnya tersebut kepada para penasehat. Namun dari tujuh penasehat kerajaan ada satu yang menolak raja untuk mengawini wanita yang dimaksud. Karena dia mengetahui tabiat wanita tersebut, disamping dia seorang janda, dia juga mempunya seorang putra yang sebaya dengan sang pengeran. Dia khawatir bakal ada persaingan terhadap kedua anak tersebut, namun dia kalah suara dari 6 penasehat kerajaan lainnya, akhirnya Raja Awang harus menikahi wanita tersebut.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahunpun dilalui tiada terasa, kehidupan dalam kerajaan nampak tiada perubahan, kedamaian tetap dirasakan, tanpa terasa usia perkawinan Raja Awang sudah mencapai 21 tahun.
Suatu hari, Solim putra tiri sang Raja Awang merasa iri melihat Pangeran Tapah Lanang, saudara tirinya mengenakan pakaian kebesaranan sebagai pangeran yang suatu saat dia akan menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja, dan dia pun mulai menyusun strategi untuk memfitnah sang raja, dia mengatakan kepada sang raja bahwa sang pangeran telah berbuat mesum dengan perempuan anak petani diluar istana, padahal sang pangeran tidak pernah keluar istana semenjak ibundanya meninggal.
Dengan memperlihatkan bukti noda darah dikain yang dikatakannya bahwa darah tersebut adalah darah keperawanan sang wanita yang dimaksudnya.
Melihat kenyataan itu, sang raja yang selama ini dikenal bijak dan arif, berubah menjadi sangat murka, dengan kasar dan kejam dia menyiksa putra kandungnya, bahkan dia mengusirnya keluar meninggalkan istana.
Sebelum Pangeran Tapah Lanang meninggalkan pintu istana, ia sempat diantar beberapa orang pengawal istana, termasuk para inang yang mengasuhnya sejak kecil. Pangeran memohon kepada hulu balang dan inang, untuk menemaninya mampir dipusara sang ibundanya. Betapa haru dan sedihnya para pengantarnya melihat sang pangeran dengan lembut mengelus pusara bundanya dengan isak tangis yang memilukan.
Lalu, sang Pangeran mengembara entah kemana dia akan pergi, berhari-hari dia menelusuri hutan belukar, akhirnya dia singgah pada sebuah talang yang sekarang disebut dengan daerah Talang Pangeran. Didaerah tersebut sang pangeran masih damai hidup sendiri karena dalam istana dia selalu bermain dengan berbagai jenis hewan, maka sang pangeran tidak merasakan kesepian, karena banyak hewan yang hidup disekelilingnya.
http://beritanda.com/images/stories/0%20danau%20teluk%20gelam.jpgSuatu hari Ia berjalan meninggalkan talang tersebut untuk mencari tahu daerah lain yang dianggapnya dapat memberi kehidupan yang layak. Setelah melewati perjalanan yang jauh, sang pangeran tiba di sebuah kawasan rawa, disana dia melihat ada sebuah gubuk yang hanya disangga tiga batang tiang penyanggah.
Gubuk itu dihuni oleh seorang wanita yang dianggapnya aneh, karena setiap dia mendekati gubuk tersebut, sang penghuninya tidak pernah menampakkan wajahnya, dimana wajah itu selalu ditutupi dengan rambut yang tebal dan panjang hinggah ke tanah.
Karena ingin tahu rupa wajah sang wanita tersebut, maka sang pangeran mengambil kepingan batok kelapa yang kemudian dilemparkannya kearah gubuk yang saat itu si wanita sedang duduk di anak tangga.
Mendengar suara berdetak menerpa dinding gubuknya, tanpa sadar wanita tersebut mengibaskan rambutnya. Saat itu sang pangeran bukan main terkejutnya ketika melihat wajah si wanita betapa buruk dan menakutkan, namun tiada lain dihutan tersebut pangeran tetap mendekat, disamping dia ingin tahu secara detail siapa wanita itu, dan dia juga berniat untuk memperistrinya.
Berbulan lebih mereka hidup sebagai sahabat, namun belum pernah sang pangeran menyentuh tubuh wanita tersebut. Suatu ketika seakan ada ghaib yang membisikan pada sang pangeran agar dia mendekap sang wanita itu dari belakang, hal itupun dilakukan oleh sang pangeran, saat itu bertepatan dengan suara gemuruh halilintar yang menamparkan kemilau sinar api. Saat itu juga wanita membalikan tubuhnya menghadap kearah sang pangeran, namun rambut panjang si wanita masih menutupi wajahnya, karena persahabatan mereka berdua sudah kian akrab, tanpa segan sang pengeran mengelus rambut sang wanita dan menyibakkannya. Betapa terkejutnya sang pangeran ketika melihat wajah wanita yang dikenalnya sangat buruk dan menakutkan telah berubah menjadi wajah yang sangat cantik jelita.
Dan sang pangeran pun berlari kedekat kubangan babi yang berisi air, dan diapun mengambil air tersebut dengan belahan tempurung kelapa, dibawanya kehadapan sang wanita tersebut dan menyuruh wanita itu untuk melihat wajahnya dari air  tersebut. Ketika sang wanita melihat wajahnya dan dia pun  terkejut, karena wajahnya telah kembali baik sedia kala. Lalu si wanita tersebut mengucapkan terima kasih kepada sang pangeran.
Sesudah dia mengucapkan terima kasih ke sang pangeran, si wanita pun menceritakan masa lalunya kepada sang pangeran. Ternyata wanita tersebut adalah anak raja dari kerajaan kecil yang ada di wilayah Kuto Besi yang saat ini masuk dikawasan Lempuing.
Dia juga diusir oleh ayahnya, karena difitnah para inang pengasuh kerajaan bahwa dia (Sang Putri) telah melakukan zinah diluar pernikahan. Karena perbuatan tersebut aib bagi kerajaan, maka sang raja menyuruh si penyihir untuk merubah wajah sang putri agar menjadi buruk dan menakutkan, setelah itu sang putripun dibuang ke hutan belantara oleh si penyihir putri raja, kini wajahmu telah buruk dan menakutkan. Wajah aslimu akan kembali. Si penyihir pun berjanji, “tubuhmu disentuh oleh orang yang bukan muhrimmu, dan kecantikanmu akan kembali utuh bila lelaki yang menyentuhmu bersedia untuk mengawinimu.”
Lalu, sang putripun memberitahukan kepada sang pangeran, bahwa dirinya diberi nama oleh ayahnya Putri Gelam.
Sejak itulah mereka mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga yang kemudian dari hasil perkawinan mereka dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan, dan kehidupan mereka pun dipenuhi oleh kegiatan bercocok tanam. Kadangkala Pangeran Tapah Lanang membawa hasil kebun mereka ke desa-desa terdekat untuk ditukar dengan kebutuhan yang lain. Demikian keseharian mereka yang selalu disibukkan oleh kegiatan keluar masuk desa untuk menukarkan hasil kebun mereka. Hasil perkebunan dari Pangeran Talang Lanang sangat menjanjikan, hingga diketahui oleh orang lain.
Suatu hari, gubuk mereka kedatangan tamu tak diundang, untuk merampas semua hasil kebun yang berada dibawah gubuk mereka. Saat itu pangeran dan isterinya sedang sibuk menanam kelapa dikebun, sementara kedua anaknya ditinggal didalam gubuk. Setelah kedua anak itu melihat dan menyaksikan si perampok menggasak hasil kebun mereka, anak itu pun berusaha melarikan diri dan meninggalkan pondok dengan berupaya terjun dari pondok. Namun sekawanan perampok tersebut sigap, dan akhirnya anak laki-laki dari pangeran dan sang putri tertangkap, sedangkan anak perempuannya berlari sekencangnya masuk kedalam hutan.
Anak laki-laki itupun sempat meronta dan menjerit untuk meminta pertolongan, dan sang perampok dengan kasar menyiksa hingga anak tersebut tewas, dan jasadnya pun dibuang pada bekas kubangan babi yang tidak jauh dari pondok mereka.
Beberapa perampok masih ada dipondok mereka untuk menikmati apa saja yang ada dan yang bisa mereka makan. Ketika kawanan perampok sedang menikmati semua itu, sang pangeran dan istrinya pun pulang. Betapa geramnya sang pangeran ketika melihat pondoknya telah berantakan, tanpa basa-basi lagi, sang pangeran pun langsung menyerang para perampok, dan terjadilah pertarungan yang sangat sengit, sementara itu putri Gelam pun sibuk mencari dan memanggil putra putri mereka.
Satu persatu pun para perampok tumbang ditangan pangeran. Setelah semuanya mati terbunuh, pangeran ingat akan putra putrinya, diapun berlari kesana kemari sambil memanggil anak-anaknya, namun apa yang terjadi, seketika pangeran terperangah, melihat sosok putranya telah terkapar bersimbah darah.
Setelah mengetahui putranya tak bernyawa lagi, pangeranpun langsung menangis sejadi-jadinya, tanpa dihiraukannya lagi jasad putranya. Dia terhuyung kesana kemari sambil menjerit, dan akhirnya dia tersungkur pada tanah bekas kubangan babi. Tangisnya kian menjadi, air mata yang mengucur tiada henti menggenangi tanah berlubang bekas kubangan babi tempat dia tersungkur, lama-lama kian membanjiri dan menenggelamkannya. Dimana saat itu tubuh sang pangeran hanya terlihat bagian kepala saja. Saat itu istrinya berupaya untuk menarik rambut suaminya, namun seakan ada magnet yang menyeret tubuh pangeran hingga terhisap didalam genangan air yang kian membesar, dan putri Gelampun terlempar dan tersangkut pada pepohonan.
Suatu keajaiban pun terjadi, kubangan babi itu meluas hingga membentuk sebuah danau, dan munculah sosok yang menjelma seeokor ikan besar sebagai jelmaan dari tubuh sang pangeran, sementara sosok putri Gelam yang tersangkut dipepohonan menjelma sebagai seekor burung putih berleher panjang.
Tahun terus berganti, setiap bulan purnama terjadilah pertemuan antara seekor ikan besar dan seeokor burung ditepian danau tersebut, setiap habis bulan purnama pula lah selalu terdapat hamparan telur burung yang kemudian jadi santapan para pemancing.
Semenjak adanya danau tersebut, warga kampung sekitar menamakannya Danau Teluk Gelam. Danau adalah jelmaan dari kubangan babi yang digenangi air mata sang pangeran, sedangkan Teluk adalah kata dari telur dan Gelam adalah nama burung jelmaan dari si Putri Gelam, sampai saat ini danau tersebut identik dengan sebutan “DANAU TELUK GELAM” yang saat ini menjadi primadona kawasan Wisata Alam di Ogan Komering Ilir (OKI)

Back To Top