Blog Informasi Teknologi

Pengertian serta Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Pengertian serta Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat - Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa dimana kedudukan antar klausa tidak setara atau tidak sederajat. Kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa-klausa yang bersifat subordinatif, yaitu kedudukan kedua klausa di dalam kalimat tidak sejajar atau setingkat. Salah satu klausa ada yang berkedudukan sebagai induk kalimat, sedangkan klausa yang lainnya berkedudukan sebagai anak kalimat. 

Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat yang tidak mengalami pergantian atau perubahan disebut induk kalimat, sedangkan bagian kalimat yang berasal dari kalimat tunggal yang sudah mengalami pergantian atau perubahan disebut dengan anak kalimat.

Klausa pada kalimat majemuk bertingkat yang berkedudukan sebagai anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri. Klausa ini membutuhkan klausa lain yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan apabila antara klausa satu dengan klausa lainnya dipisahkan, maka salah satu klausa, yaitu anak kalimat tidak akan memiliki arti.

Jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat adalah sebagai berikut:
  1. Kalimat Majemuk Urutan Waktu

Kalimat majemuk betingkat ini ditandai dengan adanya kata penghubung ketika, saat, sejak, waktu itu, kala itu, sesudah, setelah, manakala dan lain-lain.
Contoh:
  1. Ketika Ibu datang, saya sedang belajar di kamar.
  2. Ayah sedang pergi ke pasar, saat Pak Lurah datang kerumah.
  3. Sejak saya masih TK, keluarga kami sudah pindah ke Kota ini.
  1. Kalimat Majemuk Atributif

Kalimat majemuk ini dapat dilihat dengan adanya konjungsi “yang”.
Contoh:
  1. Lelaki yang berbaju merah itu adalah teman sekolahku.
  2. Wanita yang berambut panjang itu adalah kakakku.
  1. Kalimat Majemuk Bertingkat Penjelas

Kalimat majemuk ini dicirikan dengan adanya kata hubunng “bahwa”.
Contoh:
  1. Nilai hasil ujiannya menunjukkan bahwa ia benar-benar anak yang pintar.
  2. Aku baru tahu hari ini bahwa Budi menderita penyakit demam berdarah.
  1. Kalimat Majemuk Sebab Akibat

Ciri kalimat majemuk ini adalah adanya konektor berupa kata “oleh karena itu, sehingga, makanya, sampai-sampai, sebab, karena”.
Contoh:
  1. Suaranya sangat merdu, sehingga Rina dapat memenangkan kontes itu.
  2. Ani adalah anak yang rajin belajar,oleh karena itu, ia menjadi juara umum di sekolahnya.
  3. Ayah berjalan terburu-buru, sampai-sampai tidak menghiraukan kendaraan yang adadidepannya.
  4. Adik tidak mau mendengar perkataan Ibu, makanya ia selalu saja dimarahi.
  5. Karena tidak masuk sekolah selama satu minggu, Andi mendapat surat peringatan dari sekolahnya.
  6. Kakak mengundurkan diri dari perusahaannya sebab kakak ingin melanjutkan sekolahnya.
  1. Kalimat Majemuk Pengandaian

Kalimat majemuk ini ditandai dengan adanya konektor “seolah-olah, seperti, seakan-akan, jika, seandainya, andaikata”.
Contoh:
  1. Jika hari tidak hujan, Doni akan datang ke pesta ulang tahun Ari.
  2. Seandainya kamu mendengarkan apa kata Ibu guru, pasti nilai ujianmu tidak akan seburuk itu.
  3. Dia berprilaku seperti anak konglomerat.
  4. Meri diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun.
  5. Seandainya saya punya uang yang banyak, saya akan membelikan Ibu rumah yang lebih layak.
  6. Andaikata kemarin kamu menerima cintaku, aku pasti sangat bahagia.
  1. Kalimat Majemuk Bertentangan dengan Kenyataan.

Kalimat ini dihubungkan dengan konjungsi “padahal, kenyataannya.”
Contoh:
  1. Deri sangat kurus, padahal makannya banyak.
  2. Hobinya berbelanja barang meah, kenyataannya dia anak orang tidak punya.
  1. Kalimat Majemuk Hubungan Cara

Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung “dengan”
Contoh:
  1. Pak Tono mengolah sawah dengan peralatan seadanya.
  2. Dengan berdagang, ibu mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami sehari-hari.
  1. Kalimat Majemuk Perbandingan

Klausa-klausa pada kalimat majemuk ini digabungkan oleh konjungsi berupa “ibarat, daripada, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.
Contoh:
  1. Bagaikan pungguk merindukan bulan, Adi bermimpi untuk menikah dengan bunga desa.
  2. Dari pada bermain, lebih baik membantu ibu di rumah.
  3. Kamarnya sangat rapi bagaikan kapal pecah.
  4. Bu Sani menyayangi Rani sebagaiman ia menyayangi anak kandungnya sendiri.
  1. Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan

Kalimat majemuk ini digabungkan dengan konjungsi berupa “Agar, supaya”.
Contoh:
  1. Adik rajin belajar agar nilai ulangannya bagus.
  2. Udin mengunci pintu rumahnyadengan sangat rapat supaya tidak terjadi kemalingan.
  1. Kalimat Majemuk Bersyarat

Klausa dalam kalimat majemuk ini ditandai dengan kata “seandanya, jika”.
  1. Jika punya uang yangbanyak, aku akan berkeliling dunia.
  1. Kalimat Majemuk Hubungan Konsesip

Kalimat majemuk ini ditandai dengan konjungsi “walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun”.
Contoh:
  1. Walaupun hatinya sangat berduka, ia tak pernah memperlihatkannya di hadapan Ibunya.
  2. Hisup harus tetap berjalan, meskipun banyak cobaan yang menghalangi.





Labels: Kalimat

Thanks for reading Pengertian serta Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat. Please share...!

0 Comment for "Pengertian serta Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat"

Back To Top