Blog Informasi Teknologi

Mengenal Jenis Sistem Operasi Jaringan (Close dan Open Source)

Berbicara mengenai Jaringan Komputer atau computer network tidak lepas dengan peranan sistem operasi, memilih sistem operasi yang tepat dapat menciptakan jaringan yang handal dan ampuh dalam mengelola jaringan, untuk sistem operasi jaringan ada dua macam jenis sistem operasi yang bisa digunakan, yaitu sistem operasi close source dan sistem operasi open source.

Perbedaan kedua sistem operasi tersebut terletak pada kode sumber programnya atau source kodenya, jika open source kode program terbuka untuk siapapun karena memang sengaja di buka oleh pengembangnya dan diizinkan untuk dimodifikasi, sehingga bisa dimodifikasi oleh siapapun, sedangkan sistem operasi close source, kode program tertutup hanya perusahaan yang mengembangkan sistem operasi saja yang bisa melihat momofidikasi kode program sistem operasi tersebut.

Mengenal Apa itu Sistem Operasi?

Sistem operasi

Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi.

Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dengan lapisan software. Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu. (sumber: wikipedia)

Jenis Sistem Operasi Jika dilihat dari Source Kodenya?

Jika dilihat dari source codenya, ada 2 jenis sistem operasi yang bisa kita gunakan untuk dilibatkan dalam jaringan yaitu sistem operasi close source dan sistem operasi open source.

Perbedaan kedua sistem operasi tersebut terletak pada kode sumber programnya atau source kodenya, jika open source kode program terbuka untuk siapapun karena memang sengaja di buka oleh pengembangnya dan diizinkan untuk dimodifikasi, sehingga bisa dimodifikasi oleh siapapun, sedangkan sistem operasi close source, kode program tertutup hanya perusahaan yang mengembangkan sistem operasi saja yang bisa melihat momofidikasi kode program sistem operasi tersebut.

closed-source-vs-open-source

Open source (kode program terbuka) dipopulerkan tahun 1998. Sejarah perangkat lunak open source lahir sejak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, dan MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.Sistem operasi open source dinggap menguntungkan, khususnya oleh para pengguna open source.

Memang ada banyak perangkat lunak yang menyediakan program terbuka namun belum tentu bisa dikatakan open source, jika program tidak diizinkan untuk dimodifikasi, software baik itu sperangkat lunak sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi baru dikatakan open source jika kode sumber atau source kode terbuka dan diizinkan untuk dimodifikasi, jika tidak diizinkan untuk dimodifikasi maka tidak bisa dikatakan open-source.

Beberapa keuntungan dan kerugian sistem opersi close source versus open source :

A. Sistem Operasi Open Source

Keuntungan Sistem operasi open source:


  • Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
  • Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  • Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
  • Lebih aman
  • Hemat biaya
  • Tidak mengulangi development
  • Biaya lebih murah.

Kekurangan Sistem Operasi close Source:

  • Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source
  • Tidak adanya proteksi terhadap HAKI

Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah:
  • Linux:Ubuntu, Red Hat,  Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS
  • Open BSD dan Free BSD
  • Open Solaris dan Solaris
  • Android
 

2. Close Source


Kelebihan Sistem Closed Source

  • Kestabilan sistem terjamin karena ada penangung jawab resmi.
  • Support langsung dari pemilik aplikasi /program.
  • Mudah mendapatkan sertifikasi.
  • Lebih mudah digunakan / dipelajari / dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya ( pada daerah tertentu ).
  • Bi

Kekurangan Close Source


  • Tidak ada support khusus / langsung dari pembuat (developer).
  • Celah yang terbuka, bisa dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
  • Sosialisasi pemakaian, agak sulit, karena umumnya pengguna menggunakan close source (e.g.Windows),hanya pada daerah tertentu).
  • Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
  • Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
  • Pengembangan terbatas.
  • Diperlukan antivirus.
  • Aplikasi umumnya tersedia berbayar.
  • Deteksi kelemahan aplikasi menunggu feedback dari pengguna.
  • Biaya lebih mahal.

Contoh Sistem operasi yang termasuk Close Source adalah

  • Microsoft Windows
  • Mac OS


Labels: materi kelas, sistem operasi jaringan, smk-tkj

Thanks for reading Mengenal Jenis Sistem Operasi Jaringan (Close dan Open Source). Please share...!

0 Comment for "Mengenal Jenis Sistem Operasi Jaringan (Close dan Open Source)"

Back To Top