Asyik kali ini akan membahas mengenai cara-cara praktis  mendesain sebuah ruang kelas yang atraktif, sehingga membuat siswa  dapat lebih bersemangat belajar. Artikel ini terutama ditujukan untuk  guru kelas atau pihak manajemen sekolah yang memang memiliki otoritas  dalam mengelola ruang kelas di sekolah. 
Sekolah harus senantiasa dijaga agar selalu dalam kondisi yang baik  sehingga  proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal. Kondisi  sekolah yang baik adalah salah satu syarat utama suksesnya proses  belajar mengajar di sana. Lantas bagaimana kondisi sekolah yang baik  tersebut?
Secara umum, sekolah yang baik dapat dilihat setidaknya dari  empat  hal: kebersihan, ketenangan, ketersedian sarana-prasarana dan  kenyamanan. Kebersihan sekolah  tentu saja sangat berpengaruh bagi  pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Ini bukan saja mengenai banyaknya   sampah yang berserakan di halamannya, tapi juga mengenai kebersihan  tembok-temboknya yang bebas lumut, kebersihan udara di sekitarnya dan  kebersihan toiletnya.  Sekolah yang bersih membuat warganya sehat dan  bersemangat untuk melakukan aktivitas.
Selanjutnya, sekolah yang baik haruslah memungkinkan warganya  beraktivitas dengan tenang. Sekolah yang dibangun di pinggir jalan besar  sebaiknya memiliki halaman depan yang cukup luas serta pohon-pohon  rindang yang tertanam seperti pagar. Dua hal tersebut dapat  meminimalisir kebisingan akibat kendaraan bermotor yang lewat.Hal yang lain adalah ketersediaan sarana, khususnya sarana utama  penunjang kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas adalah salah satunya.  Setiap rombongan belajar harus memiliki kelasnya sendiri. Jangan samapi  ada satu kelas yang dipakai oleh lebih dari satu rombongan belajar.  Bukankah  di ruang kelas pula para siswa menghabiskan banyak waktunya?  usahakan untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan selalu  mendukung proses belajar mengajar yang aktif.
Sarana lain yang harus ada diantaranya, lapangan, toilet, dan  perpustakaan. Ketiga sarana tersebut adalah sarana wajib yang seharusnya  dimiliki oleh sebuah sekolah yang baik.  Selain kebersihan, ketenangan  dan ketersediaan sarana, kenyamanan juga menjadi faktor yang penting.  Sekolah yang nyaman akan membuat murid serta guru merasa bersemangat  untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Saatnya memprovokasi
Diantara semua tempat di sekolah, ruang kelas merupakan  tempat yang paling sering digunakan untuk berinteraksi oleh guru dan  murid. Ruang kelas yang nyaman akan sangat berpengaruh dalam suksesnya  pembelajaran. Lalu bagaimana dengan keadaan ruang kelas tempat Anda  mengajar? Apakah masih menganut teori konvensional (di mana tempat duduk  guru berada di depan dan bangku murid tertanam berbaris  berpasang-pasangan, dengan  sebuah papan tulis berada di hadapan murid  tertempel di tembok). Apakah Anda ingin melakukan perubahan ‘sedikit’  yang mungkin akan berakibat besar?
Tapi sebelum melakukan perubahan pada ruang kelas, ingat, Anda  bukanlah satu-satunya yang tinggal di sana. Anda hanya seorang warga  kelas, sedangkan masih ada murid-murid yang tentu saja jumlahnya jauh  lebih banyak. Walau Anda seorang guru dan jelas memiliki otoritas untuk  mengelola ruang kelas, tak ada salahnya untuk bernegosiasi dulu dengan  murid. Selain melatih kemampuan agitasi (merayu) Anda, juga  sekaligus dapat mengajarkan nilai-nilai demokrasi melalui mufakat,  seperti yang tertera pada bunyi sila ke-4.
Mulailah membuat sebuah rancangan perubahan ruang kelas. Persiapkan  jawaban sebaik mungkin bila  nanti ada pertanyaan yang muncul dari  murid. Juga jangan lupa untuk menghapus beberapa perbendaharaan kata  yang mungkin dapat menunjukkan sisi keegoisan Anda. Kata-kata seperti:  ‘Pak guru  ingin jika…..’, atau ‘Pak guru tidak suka bila…’, lebih baik  dihapus dan diganti dengan kata-kata provokatif, seperti, “bagaimana  jika seperti ini?”
Melingkar atau acak?
Dalam memprovokasi murid untuk menyetujui perombakan ruang  kelasnya, Anda juga harus memposisikan diri sebagai pengarah. Jangan  sampai proses musyawarah berlangsung ricuh dan berujung anarkis.  Usahakan pula agar murid setuju untuk bekerja sama, jadi Anda sebagai  guru tidak pontang-panting ke sana ke mari.  Jika murid sebagai kelompok  mayoritas dalam kelas setuju untuk merombak ruang kelas, maka tunggu  apa lagi, ayo buat ruang kelas lebih seru!
Anda bisa  mulai dengan merevolusi tempat duduk murid. Ada beberapa  alternatif formasi tempat duduk yang bisa  dipilih. Mulai dari berbaris  mengular ke belakang (seperti yang biasa ada di sekolah pada umumnya),  melingkar, setengah lingkaran, letter U  (berbentuk seperti huruf U),  hingga menyebar. Anda bisa memilih formasi mana yang paling cocok. Tapi  mungkin tipe menyebar dapat menjadi alternatif yang baik. Dalam formasi  ini, Anda bisa mengatur tempat duduk murid menyerupai  lingkaran-lingkaran kecil   (circle centre) yang tersebar di seluruh  ruangan kelas. Circle centre tersebut dapat terdiri dari paling  banyak empat siswa. Dalam formasi ini, Anda diminta untuk rajin  berjalan-jalan ke semua circle centre. Formasi ini dapat membuat mereka  jadi lebih intens untuk berdiskusi dengan temannya dan dapat memberi  Anda kesempatan untuk mendeteksi murid-murid yang berpotensi sebagai  chaos creator atau pemicu kegaduhan.
Setelah memilih formasi duduk, Anda bisa mengatur pojok-pojok  ruangan.  Jika ruangan  berbentuk persegi atau persegi panjang, berarti  Anda memiliki empat pojok (corner) yang siap dimaksimalkan.
Salah satu corner bisa disulap menjadi toys dan games corner. Taruh  mainan-mainan yang dapat merangsang daya kembang anak di corner ini.  Contoh-contoh mainan yang baik seperti puzzle, bongkar pasang, scrabble,  catur, aneka alat peraga dalam bentuk wayang atau boneka dan sebagainya  adalah jenis mainan yang sekarang dapat mudah di beli di pasaran. (tapi  tidak ada salahnya untuk membuatnya bersama-sama dengan murid. Hal ini  akan dibahas di artikel selanjutnya).
Jika Anda memutuskan menggunakan salah satu sudut untuk toys and games corner, maka masih ada tiga corner lagi yang menanti sentuhan Anda. Salah satu dari tiga corner tersebut dapat digunakan sebagai show up corner. Caranya dengan memanfaatkan sepotong gabus (styrofoam)  yang cukup besar untuk digunakan sebagai tempat memajang karya-karya  siswa. Karya-karya tersebut bisa dalam bentuk puisi, cerita, peta  konsep, penjelasan mengenai sesuatu, atau bahkan gambar. Show up corner dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada murid. Dengan mengamati  dan melihat karyanya dan teman-temannya, seorang anak secara tidak  langsung akan terpacu untuk membuat karya yang lebih baik lagi tanpa  harus merasa dihakimi.
Dua pojok yang tersisa dapat digunakan sebagai literature corner dan quiz corner. Di  literature corner Anda dapat meletakkan berbagai bahan bacaan yang mampu menarik rasa  ingin tahu murid-murid. Jika ada, letakkan beberapa ensiklopedia  populer, kamus bergambar, majalah murid dan bahkan kliping karya Anda  sendiri. Pasti membanggakan mellihat karya Anda dibaca oleh mereka.  Sedang pada quiz corner Anda dapat menempelkan sebuah styrofoam yang berisi daftar pertanyaan yang harus dijawab murid setiap harinya.  Nama-nama murid yang tepat menjawab dapat dicantumkan di sana keesokan  harinya.
Nemo masuk kelas.
Pernah lihat film Finding Nemo? Film yang bercerita tentang  petualangan Nemo, si ikan badut cukup populer di kalangan murid. Anda  juga bisa mengajak Nemo atau teman-temannya untuk menemani murid-murid  di kelas. Sebuah akuarium dengan beberapa ikan lucu pasti membuat kelas   lebih menarik. Ajarkan tanggung jawab pada regu piket untuk memberi   makan si ikan setiap hari.
White board, black board dan  live music.
Jika memungkinkan, lengkapi kelas  dengan sebuah whiteboard (papan putih) di samping blackboard (papan hitam) Anda. Walau terlihat tampak lebih modern, whiteboard tidak bisa menggantikan peran blackboard sepenuhnya. Terutama untuk menggambar sesuatu yang membutuhkan arsiran  warna, kapur  warna tampak jauh lebih efektif dan efisien dari spidol  papan.
Sarana lain yang dapat dipertimbangkan adalah sebuah live music, atau sajian musik. Sumbernya bisa dari sebuah laptop (atau bahkan ponsel Anda) yang terhubung ke satu atau lebih sound system.  Mainkan lagu-lagu yang cocok dengan dunia murid ketika anak sedang  membuat prakarya, melakukan diskusi kelompok kecil atau pada saat  istirahat.
Jangan sisakan apapun.
Tembok-tembok kelas juga siap untuk menanti sentuhan Anda. Anda bisa mengkreasikan wallpaper (kertas pelapis tembok) untuk mempercantik tembok kelas. Pilih wallpaper dengan motif-motif yang menarik minat mereka. Untuk tingkat yang lebih  ‘berani’ Anda dapat menggambar/melukis tembok-tembok tersebut. Tenang  saja, walaupun Menteri Pendidikan berkunjung ke ruang kelas, beliau tak  akan memenjarakan Anda karena melukis di tembok.
Mendesain ruang kelas  dapat menjadi kegiatan yang sangat  mengasyikan. 
Ajak mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini. Tanamkan selalu bahwa kelas ini adalah milik bersama sehingga semua juga wajib merawatnya. Dalam artikel berikutnya akan dibahas mengenai metode-metode pengajaran yang dapat diterapkan di dalam proses belajar mengajar di kelas Anda. Jadi ikuti terus Seri Sekolah Itu Asyik.
Labels:
School,
Tips dan Trik
Thanks for reading Menghias Ruang Kelas | Class Room Decoration. Please share...!
0 Comment for "Menghias Ruang Kelas | Class Room Decoration"