Blog Informasi Teknologi

Mengenal Profil Arkwright (Bapak Industri Penemu Mesin Pintal 1732-1792)

Arkwright atau yang memiliki nama lengkap Sir Richard Arkwright adalah seorang ilmuwan besar dunia berkewarganegaraan Inggris Britania Raya, yang berhasil menemukan mesin pintal. Penemuannya di bidang tekstil ini berhasil ditemukan olehnya di tahun 1769 silam yang lalu. semasa hidupnya Arkwright dikenal sebagai seorang petinggi perwira kepolisian, pengusaha di bidang industry tekstil, dan Bapak penemu system pabrik.

Bapak tokoh industry penemu mesin pintal ini lahir di Inggris di kota Preston (Lancashire) di tanggal 23 bulan Desember tahun 1732 yang lalu, dan tutup usia di Derbyshire (Cromford) England di tanggal 03 Agustus tahun 1792 saat usianya menginjak enam puluh tahun. Arkwright yang merupakan anak bungsu ini dikenal sebagai seorang yang pekerja keras. Bagaimana tidak, meski ia tidak pernah mengenyam pendidikan bahkan tidak tamat sekolah dasar, ia pun berhasil dikenal sebagai seorang ilmuwan besar. Saat usianya menginjak umur sepuluh tahun ia bekerja pada seorang tukang cukur rambut (tukang pangkas).


Selama beberapa bulan menjadi tukang cukur rambut, Arkwright pun bekerja sambil mempelajari membuat rambut tiruan atau yang kini dikenal dengan istilah wig. Setelah berhasil mempelajari membuat wig kemudian ia pun memilih untuk mengembara ke seluruh penjuru negeri Inggris untuk menjual wig yang sudah berhasil dibuat olehnya. Selama menjelajah berbagai lokasi desa di Inggris ia sering kali melihat orang-orang memintal benang dan  menenun kain. Saat usianya sudah dewasa menginjak umur dua puluh tahun, ia pun kemudian menikah dengan seorang wanita Inggris bernama Patience Holt. Di tanggal 19 Desember tahun 1755 anak pertamanya dari hasil perkawinannya dengan Patience H pun lahir. Anak pertamanya ini berjenis kelamin laki-laki dan di beri nama Richard. Namun sayangnya di tahun berikutnya isterinya ini (Patience H) pun meninggal dunia.


Sepeninggal isterinya, ia pun kemudian memilih untuk menikah lagi. Empat tahun berselang setelah isterinya meninggal tepatnya di tahun 1760 Arkwright pun menikah dengan Margareth Biggins dan dikaruniai seorang anak perempuan. Sepeninggalan ayahnya, Arkwright pun mendapatkan harta warisan. Dengan warisan yang dimiliki olehnya ia pun kemudian membuat dan mendirikan sebuah toko wig.


Namun sayangnya wig yang dihasilkan olehnya ini tak begitu menguntungkan untuknya. Ia pun tak putus asa, kemudian ia memperhatikan wig yang telah diproduksi olehnya sendiri, lalu ia tertarik pada sebuah benang yang melekat pada rambut palsu ini. Perlu diketahui saat itu di Inggris harga benang amatlah mahal, hal ini dikarenakan saat itu di Inggris belum ada mesin pembuat benang, belum ada pabrik, dan belum juga ada listrik. Bahkan saat itu mesin uap pun belum ada juga. Kain kapas saat itu di Inggris belum ada dan masih mengimpor dari Negara India. Namun kapas yang diimport dari India ini harganya cukup mahal. Di Inggris saat itu hanya ada terdapat benang sutera, wol, dan linen (rami). Sutera pada saat itu terlalu halus, sedangkan sebaliknya linen dan wol amatlah kasar. Di usianya yang saat itu memasuki usia dua puluh, Arkwright mulai berpikir untuk mengetahui bagaimana cara memintal benang dan membuat kapas yang kuat.



Di zaman itu memang sudah ada alat pintal benang. Namun di zaman itu hanya bisa memproduksi seutas tali benang. Di tahun 1764 Hargreaves membuat alat pintal yang dapat menghasilkan tiga puluh benang. Namun benang yang dihasilkan oleh Hargreaves ini kurang kuat. Setelah bekerja keras selama lima tahun lamanya akhirnya di tahun 1769 Arkwright pun berhasil membuat sebuah alat pintal yang lebih baik. Benang yang dihasilkan olehnya ini pun lebih tinggi mutunya dari benang yang dihasilkan oleh rekan terdahulunya Hargreaves. Dua tahun kemudian di tahun 1771, Arkwright pun berhasil mendirikan sebuah pabrik benang pertama di dunia. Pabrik benang yang didirikan olehnya di kota Cromford ini, dapat menghasilkan benang dengan mutu yang berkualitas tinggi serta menggunakan tenaga air. Namun pekerja (buruh) di pabriknya ini mulai khawatir apabila benang sudah diproduksi banyak, mereka mengira nantinya akan dipecat. Lalu buruh-buruh ini pun tanpa piker panjang memberontak dan menghancurkan pabrik.

Kesulitan yang dihadapi oleh Arkwright pun tak sampai disitu saja. Berbagai pihak pun datang memprotes Arkwright. Ia pun dituduh mencuri (plagiat) hasil penemuan orang lain. Akhirnya Arkwright yang dituduh mencuri karya orang lain ini pun diseret ke pengadilan. Dan naasnya ia pun kalah, dan kehilangan hak patennya. Namun karena lantaran sifatnya yang sabar dan suka humor, beberapa rekan sahabatnya pun membantunya untuk mendirikan pabrik pemintalan di berbagai tempat.  Dan menjelang tahun 1789 ia sudah memiliki delapan pabrik pemintalan. Lima buah pabriknya terletak di kota Derbyshire. Bukan hanya itu saja bahkan sebelas pabrik milik orang lain pu  berhasil menggunakan mesin pinta hasi karya dari Arkwright. Di tahun 1782 silam tercatat bahwa sudah memiliki lima ribu orang karyawan dan modal sekitar dua ratus ribu euro (atau setara dengan 269 juta rupiah).


Dewasa ini seluruh dunia sudah mengakui bahwa Arkwright lah yang menemukan mesin pintal bertenaga air. Ia bekerja dalam sehari selama enam belas jam lamanya. Karena ia tak tamat sekolah dasar ia pun harus mengejar ketertinggalannya. Setiap malam hingga di usianya mencapai lima puluh tahun tak henti-hentinya ia belajar tata bahasa dan pengetahuan yang lain. Ia pun mati dan dikenal sebagai seorang jutawan. Enam tahun sebelum ia meninggal (atau di tahun 1786) ia berhasil dianugerahi sebuah gelar kehormatan Sir dari raja George III.


Labels: Pendidikan, penemu mesin pintal, penemu mesin tenun, Penemuan Richard Arkwright, Profil Richard Arkwright, revolusi industri, Richard Arkwright, Richard Arkwright Quates

Thanks for reading Mengenal Profil Arkwright (Bapak Industri Penemu Mesin Pintal 1732-1792). Please share...!

0 Comment for "Mengenal Profil Arkwright (Bapak Industri Penemu Mesin Pintal 1732-1792)"

Back To Top